Mengapa Menara Pendingin Terbuat Dari Kayu? Meskipun jenis bahan yang membentuk menara pendingin industri mungkin bukan sesuatu yang Anda pikirkan di waktu luang, namun ini adalah sesuatu yang harus Anda waspadai saat ingin membeli menara pendingin baru. Baik Anda memasang sistem baru secara keseluruhan atau mengganti beberapa menara pendingin industri lama, berinvestasi pada material yang tepat akan sangat bermanfaat.

Mengapa Menara Pendingin Terbuat Dari Kayu

Di Industrial Cooling Solutions, bukan rahasia lagi bahwa kami percaya FRP (polimer yang diperkuat fiberglass) adalah pilihan terbaik untuk menara pendingin Anda. Kayu, baja, beton, dan aluminium merupakan material yang dapat digunakan untuk membuat menara pendingin, namun kami yakin FRP adalah pilihan terbaik karena beberapa alasan.

Tahan korosi

Korosi, dalam konteks menara pendingin, adalah pembusukan atau kerusakan material secara bertahap akibat lingkungan sekitar. Karena menara pendingin industri menghabiskan 100 persen waktunya terkena unsur-unsur tersebut, penting untuk mempertimbangkan bahan yang dapat bertahan dengan baik.

Kayu: Kayu dapat melengkung, membusuk, atau membusuk karena terkena air dan unsur lainnya. Ia juga rentan terhadap kerusakan akibat serangga (seperti rayap). Karena kelemahan ini, sudah menjadi kebiasaan untuk mengaplikasikan lapisan pengawet pada menara, yang sayangnya tidak terlalu ramah lingkungan.

Baja dan Aluminium: Keduanya merupakan logam, sehingga rentan terhadap oksidasi dan korosi akibat karat. Ini memerlukan pengecatan, galvanisasi, atau anodisasi.

Beton: Beton secara alami tidak mudah membusuk, namun bersifat keropos, menjadikannya sasaran empuk bagi kotoran dan bioform untuk terakumulasi, sehingga memerlukan banyak pembersihan dan pemeliharaan di kemudian hari.

FRP: FRP benar-benar tahan terhadap air dan kelembapan, serta memiliki ketahanan yang kuat terhadap berbagai macam bahan kimia. Karena merupakan bahan sintetis, bahan ini mampu menahan unsur-unsurnya jauh lebih efisien dibandingkan bahan lainnya.

Kekuatan dan Fleksibilitas

Kekuatan dan fleksibilitas penting dalam hal menara pendingin, terutama jika menyangkut umur panjangnya. Mereka harus mampu menahan stres dalam jumlah yang cukup, dan menghadapi serangan alam, seperti angin topan atau gempa bumi.

Kayu: Kayu lebih lemah dibandingkan FRP dalam hampir semua aspek yang dapat diukur. FRP lebih kuat, dan mempunyai kekuatan lentur yang lebih tinggi. Secara keseluruhan, kayu tidak memiliki argumen yang kuat di sini.

Baja: Tidak mengherankan, baja sangat berat, beratnya 75 persen lebih berat dari FRP. Bebannya sangat besar sehingga peralatan berat sering kali dibutuhkan hanya untuk dapat memindahkannya. Selain itu, baja bersifat fleksibel di bawah tekanan berat, dan tidak suka melengkung kembali ke bentuk aslinya setelah diubah.

Aluminium: Aluminium menarik karena bobotnya yang terkenal ringan. Tapi coba tebak? FRP masih lebih ringan, dengan berat sekitar 75 persen dari berat aluminium. Meskipun aluminium secara teknis lebih kuat daripada FRP dalam jumlah besar, FRP secara keseluruhan lebih kuat jika Anda mempertimbangkannya berdasarkan pound-for-pound.

Beton: Kekuatan luluh beton sangat tinggi, namun beton juga tidak memiliki fleksibilitas, sehingga agak rapuh jika rusak. Gempa bumi merupakan ancaman berbahaya bagi menara beton; bahkan yang terkecil pun dapat menyebabkan menara beton hancur berkeping-keping.

FRP: FRP sangat elastis tetapi dirancang sedemikian rupa agar tidak berubah bentuk secara permanen. Ini juga sangat ringan, menjadikannya bahan yang paling mudah untuk ditangani dan dipasang. Dalam hal rasio berat terhadap kekuatan, ini adalah yang terkuat dari semuanya.

Konduktivitas listrik

Meskipun sebagian besar menara pendingin dirancang untuk tahan terhadap dampak listrik yang tidak menentu, tetap penting untuk menjaga menara pendingin tetap terlindung dari listrik semaksimal mungkin. Menara pendingin sangat erat kaitannya dengan aliran air, dan mengingat konduktivitas air, sebaiknya lindungi menara Anda dari petir sebanyak mungkin.

Kayu, Baja, dan Aluminium: Ketiga bahan ini bersifat konduktif, khususnya dua bahan terakhir, meskipun bahan-bahan tersebut mempunyai potensi untuk dibumikan. Kayu paling konduktif saat basah, namun jika terjadi sambaran petir, kemungkinan besar hal ini disebabkan oleh adanya hujan.

Beton: Beton tidak bersifat konduktif, sehingga setara dengan FRP dalam kategori ini, namun masih lebih rentan terhadap kerusakan lingkungan secara keseluruhan.

FRP: FRP sepenuhnya non-konduktif, dan memiliki kemampuan dielektrik yang tinggi. Tidak banyak lagi yang bisa dikatakan di sini — ia tidak menghantarkan listrik sama sekali, jadi ini adalah masalah yang tidak perlu Anda khawatirkan.

Biaya

Faktor penting bagi setiap pemilik bisnis adalah biaya — tentu saja pilihan terbaik selalu ada, namun apakah sepadan dengan harga tambahannya? Untungnya, menara pendingin industri FRP cukup terjangkau.

Kayu: Kayu memiliki biaya awal yang lebih rendah dibandingkan FRP, namun hampir selalu memerlukan perawatan jangka panjang dan umur produk yang lebih pendek. Kayu secara bertahap terkorosi dan rentan terhadap kerusakan serangga. Meskipun biaya di muka lebih murah, Anda lebih berhemat dalam jangka panjang dengan FRP dengan menghindari biaya berulang yang ditimbulkan oleh kayu.

Beton: Beton jauh lebih mahal dalam jangka panjang, terutama karena beton sangat rentan retak. Pemasangan menara industri beton lebih mahal karena proses rekayasa, pengecoran, dan pengeringan dibuat khusus untuk bisnis Anda. Beton membutuhkan waktu lama untuk mengeras, yang juga memperpanjang proses pemasangan secara signifikan.

Baja: Baja memiliki biaya yang lebih rendah untuk bahan awal, namun pemasangannya jauh lebih mahal, dan seperti bahan lainnya, memerlukan biaya pemeliharaan jangka panjang yang jauh lebih besar dibandingkan FRP.

Aluminium: Aluminium adalah salah satu bahan yang sedikit mengungguli FRP dalam hal biaya. Biaya perkakas FRP dan harga per kaki garis sedikit lebih tinggi.

FRP: FRP mengungguli semua bahan lain kecuali biaya aluminium. Dan, meskipun harga aluminium lebih murah, dapat dikatakan bahwa FRP masih lebih baik karena berbagai keunggulan lain yang dimilikinya.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, jika Anda melihat gambaran besarnya, FRP mengungguli semua material lainnya jika menyangkut menara pendingin industri berkualitas tinggi. Bahan ini tahan lebih lama, lebih kuat namun lebih elastis, lebih murah, lebih aman, dan lebih mudah dirawat dan dipasang. Sulit untuk membantah bahwa FRP bukanlah solusi terbaik sejauh ini, dan itulah sebabnya, di Industrial Cooling Solutions, kami menawarkan banyak sekali FRP.

Baik Anda sedang memperbaiki menara FRP dan memerlukan suku cadang, memasang menara baru seluruhnya, atau mengganti menara lama yang sudah usang, Anda tidak akan salah memilih menara pendingin industri FRP. Memiliki sistem pendingin yang berfungsi di pabrik dan pabrik Anda sangatlah penting, dan kami ingin memastikan setiap orang memiliki solusi yang fungsional dan andal. Kami dengan senang hati akan memberi Anda solusi menara pendingin industri, atau memberi Anda suku cadang yang Anda perlukan untuk melakukan perbaikan sendiri. Apapun kebutuhan Anda, kami dapat memenuhinya, jadi jika Anda membutuhkan Solusi Pendinginan Industri, hubungi kami hari ini untuk mendapatkan penawaran gratis!