Proses industri menggunakan menara pendingin untuk melepaskan panas dari peralatan dan mesin secara aman. Pemilihan material yang tepat untuk konstruksi menara pendingin juga sangat penting untuk menjamin efektivitas, daya tahan, dan keamanan seluruh sistem. Artikel ini membahas pentingnya pemilihan material pada menara pendingin.

Struktur Menara Pendingin

Apa itu menara pendingin?

Menara pendingin adalah perangkat penghilang panas yang membuang panas dari bangunan. Menara pendingin menggunakan penguapan air untuk membuang kelebihan panas.

Komponen menara pendingin

Menara pendingin yang penting untuk efisiensi sistem, pertukaran panas, dan pendinginan air memiliki beberapa bagian dan komponen yang terpasang.

Komponen menara pendingin meliputi:

Media pengisi

Penghilang aliran

Kipas

Distributor

Tangki air dingin

Setiap subsistem menjalankan fungsi yang sama sekali berbeda, mulai dari penciptaan kontak air-udara hingga pencegahan penyalahgunaan air (atau pembuangan) dan sirkulasi udara yang sempurna.

Pemilihan material untuk komponen-komponen ini merupakan salah satu faktor terpenting yang secara langsung memengaruhi parameter seperti daya tahan, ketahanan terhadap korosi, dan efisiensi secara keseluruhan. Pemilihan material yang tepat untuk setiap elemen memastikan masa pakai yang lama, integritas, dan efisiensi sistem menara pendingin. Apa material terbaik untuk menara pendingin? Material Logam: Logam seperti baja tahan karat dan baja galvanis sering kali merupakan logam umum yang digunakan dalam pembuatan menara pendingin karena ketahanannya terhadap suhu tinggi. Misalnya, baja tahan karat menunjukkan ketahanan korosi yang sangat baik dan dapat menahan kondisi lingkungan yang keras, sehingga cocok untuk penggunaan jangka panjang. Namun, material logam memiliki kekurangannya sendiri, misalnya bersifat korosif dan terutama dalam kasus lingkungan dengan kandungan klorida yang tinggi. Selain itu, material logam juga lebih mahal dibandingkan dengan material plastik dalam hal biaya. Material Plastik: FRP, jenis material plastik yang merupakan plastik yang diperkuat fiberglass, semakin banyak digunakan dalam bangunan menara pendingin. FRP memberikan ketahanan korosi yang sangat baik sehingga merupakan pilihan terbaik saat air mengandung banyak klorida.

Selain itu, bahan plastik ringan tetapi versi ringannya masih dapat diangkut dan diaplikasikan dengan mudah. ​​Meskipun demikian, plastik dapat terpengaruh oleh degradasi UV secara bertahap tetapi logam memiliki isolasi UV yang lebih baik dan tidak terlalu rentan terhadapnya.

Selain itu, plastik tidak tahan terhadap suhu tinggi yang membuatnya tidak cocok untuk digunakan dalam kondisi kerja yang panas.

Kerugian utama dari pilihan plastik untuk aplikasi menara pendingin dalam hal efektivitas biaya adalah harganya yang merupakan bahan yang lebih disukai dalam berbagai jenis aplikasi.

Kesesuaian untuk Air dengan Kandungan Klorida Tinggi

Air yang kaya klorin merupakan salah satu fitur utama yang membuat pemilihan bahan menara pendingin menjadi lebih rumit.

Misalnya, baja tahan karat, di antara semua bahan logam, tidak terlalu rentan terhadap klorida tetapi juga dapat mengalami korosi seiring waktu jika tidak dirawat dengan baik. Meskipun demikian, tidak seperti paduan aluminium, bahan plastik FRP seperti plastik yang diperkuat fiberglass (FRP) memiliki ketahanan korosi yang baik yang membuatnya diinginkan untuk digunakan dalam lingkungan klorida tinggi. Komponen menara pendingin FRP telah terbukti efektif dalam industri dengan kandungan klorida yang tinggi dalam air, termasuk pembangkit listrik pesisir dan pabrik pemrosesan kimia.

Hal ini menyoroti kemanjuran senyawa plastik dalam memberikan ketahanan terhadap korosi dalam kondisi air terburuk.

Risiko Korosi

Korosi pada menara pendingin bergantung pada sejumlah faktor, misalnya kualitas air, bahan kimia, dan kondisi lingkungan tempat menara tersebut terpapar.

Logam cenderung mengalami korosi akibat reaksi kimia yang diakibatkan oleh kontaminan air dan lingkungan, sedangkan bahan plastik umumnya lebih tahan.

Logam mengatasi risiko korosi melalui penerapan pelapis, paduan, dan anoda pengorbanan, sedangkan plastik memiliki ketahanan terhadap korosi secara alami.

Teknik seperti pembersihan rutin, pemantauan pH, dan penghambat korosi digunakan sebagai prosedur perawatan yang mengurangi keausan yang melibatkan komponen logam dan non-logam menara, sehingga memungkinkan menara tersebut berfungsi dalam jangka waktu yang lama.

Pengawasan rutin dan perawatan pencegahan sangat penting untuk menghindari kerusakan akibat korosi.

Bak Air Dingin

Bak air dingin merupakan salah satu bagian menara pendingin yang memungkinkan terjadinya proses pertukaran panas.

Jika mempertimbangkan ketahanan terhadap korosi, biaya, dan kemudahan perawatan, pilihlah antara baja tahan karat dan FRP untuk bak tersebut.

Baja tahan karat lebih tahan lama, tetapi mungkin lebih mahal sementara FRP tahan korosi dan lebih murah.

Kesimpulan

Sebagai kesimpulan, pilihan antara bahan logam dan plastik untuk konstruksi menara pendingin bergantung pada berbagai faktor seperti ketahanan terhadap korosi, biaya, dan kesesuaian untuk kondisi air tertentu.

Meskipun kedua pilihan tersebut memiliki kelebihannya masing-masing, pertimbangan yang cermat terhadap penerapannya sangat penting untuk memastikan kinerja, kualitas, dan umur operasi yang optimal.